Selasa, 13 Maret 2012

laucing album persiapan

Jakarta - Album ketiga d'Masiv dipenuhi dengan variasi warna musik, dan ketukan yang berbeda dibanding dua album sebelumnya. Mereka ingin memutarbalikkan mitos 'album ketiga' yang selama ini menghantui band-band muda.

"Ini sekuel dari dua album sebelumnya," kata Rian sang vokalis memulai ceritanya tentang album baru d'Masiv. Diberi judul 'Persiapan', album tersebut menggambarkan sebuah langkah awal yang selalu dibutuhkan oleh hampir semua kegiatan apapun. "Sebuah hajat besar pun dimulai dari persiapan," ujarnya memberi analogi.

Walau sudah menelurkan dua album, d'Masiv tetap merasa mereka harus melakukan persiapan. Sebab, mereka merasa perjalanan yang dilakukan
saat ini baru berada di tahap-tahap awal, belum di tengahnya atau di ujung.

Cover album menjadi wakil paling kasat mata dari semua itu, dan juga mengisyaratkan keinginan d'Masiv untuk menjadi lebih besar dari yang sekarang. Di sampul album itu terpampang foto The Beatles dan peta dunia. "Peta itu cerminan cita-cita kami untuk berkeliling dunia," jelas Rian.

Sejauh ini d'Masiv memang sudah manggung di beberapa negara, tetapi mereka ingin lebih jauh lagi. Sementara The Beatles adalah cerminan dari cita-cita lain, yakni agar karya d'Masiv tetap hidup abadi di telinga pendengarnya.

Yang tetap dipertahankan adalah konsep tanpa wajah para personel d'Massiv di sampul album. Di dua album pertama hal itu diperlihatkan dengan mengosongkan bagian wajah. Di 'Persiapan', hal itu juga dilakukan. Rian, misalnya, digambarkan bernyanyi dengan memalingkan wajah ke belakang.

"Kami ingin dihargai karena karya, bukan karena orangnya," ungkap Rian tentang filosofi konsep tersebut. Selain itu, di album ketiga juga ada sedikit kejutan bagi Masiver, julukan untuk para pecinta d'Masiv. "Foto-foto mereka kami masukkan ke dalam sampul album," jelas Rian.

Bagi d'Masiv, fans adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan band. "Kami tidak akan sampai di titik ini bila bukan karena Masiver," ungkap Rian.

Meski tetap mengambil tema cinta sebagai pondasi, d'Masiv mencoba mengemasnya dengan cara berbeda. Mereka menyodorkan sejumlah variasi
beat, aliran musik, dan format olah vokal berbeda-beda di album ini.

Natural yang menjadi single perdana album ini, adalah salah satu lagu dengan lirik 'beracun', yang membuat pendengar terkesima, larut di dalamnya.

Di album ini, Rian berkolaborasi dengan Benny Hadislani, seorang sahabat sekaligus tetangganya. Keduanya memadu ide dalam empat lagu, yakni 'Natural', 'Berbesar Hati', 'Jelaskan Statusmu', dan 'Jalani Sepenuh Hati'. Sebenarnya Benny sudah pula mencoba berkolaborasi dengan Rian. "Namun baru sekarang ini chemistry kami nyambung," ungkap
Rian.

Sisa delapan lagu, dari selusin yang terdapat di album ini, ditulis oleh Rian. Semua materi yang ditulisnya, kata Rian, masuk dalam kualifikasi terbaik. "Saya tidak mau menahan-nahan komposisi terbaik untuk album berikutnya," katanya.

Album ketiga ini membawa sejumlah perubahan dalam diri personel d'Masiv. Selain suasana kekeluargaan yang makin kental, masing-masing personel juga kembali mengulik instrumen mereka. Band ini juga memikirkan kemasan off-air mereka nantinya ketika membawakan materi dari album ini.

Semangat seperti di awal-awal berdirinya d'Masiv juga muncul kembali. "Kami sekarang latihan rutin seminggu sekali," ujar Rian. Sebelumnya, mereka hanya berlatih satu kali dalam sebulan. Latihan yang makin rutin itu menurut Rian adalah cara mereka untuk membangkitkan kembali energi-energi awal yang pernah ada. Semua itu membuat 'Persiapan' bisa disimpulkan ke dalam satu kata: matang.